Flora JKT48 Kena Julukan ‘El Pangku’ Gara-Gara Skandal!
Video: Skandal Flora JKT48 Dipangku Cowok di Sebuah Kamar.
Skandal di dunia idol bukan hal baru, tapi kali ini giliran Flora JKT48 yang jadi sorotan. Gara-gara foto dirinya dipangku oleh kakaknya sendiri, Azizi Asadel alias Zee, Flora langsung dihujani kritik dan bahkan mendapat julukan baru dari netizen: El Pangku.
Foto yang bocor di media sosial itu dianggap nggak sesuai dengan citra idol, apalagi JKT48 punya aturan ketat soal kedisiplinan. Akibatnya, Flora kena hukuman dari manajemen, meskipun nggak dijelaskan secara rinci bentuk sanksinya.
Julukan El Pangku sendiri muncul dari plesetan namanya, Flora Shafiq, yang mirip dengan pesepakbola Stephan El Shaarawy. Netizen pun kreatif dan langsung melekatkan nama itu padanya setelah skandal ini pecah.
Golden Rules JKT48 Itu Nyata!
Kasus ini juga bikin fans kembali membahas aturan ketat yang berlaku di JKT48, yang dikenal dengan sebutan Golden Rules.
Meski selama ini banyak yang mengira aturan itu hanya mitos, mantan member JKT48, Shinta Naomi, pernah mengonfirmasi kalau Golden Rules itu memang ada dan bukan sekadar omongan belaka.
Dalam sebuah wawancara, Naomi menjelaskan kalau Golden Rules melarang idol untuk pacaran dan melakukan hal-hal yang bisa merusak citra grup.
Aturan ini juga yang membuat banyak member harus berhati-hati dalam menjaga sikap, baik di depan publik maupun di media sosial.
Kasus Flora makin menguatkan anggapan kalau aturan ini masih diterapkan hingga sekarang. Meskipun nggak sampai dikeluarkan dari grup, Flora tetap harus menghadapi konsekuensi atas skandalnya.
Flora Masih Bertahan, Tapi…
Meski sempat dihukum, Flora tetap bertahan di JKT48. Perlahan-lahan, ia mulai kembali ke aktivitasnya seperti biasa.
Namun, jejak skandal ini kemungkinan bakal terus diingat fans dalam waktu yang lama, terutama dengan julukan El Pangku yang sudah terlanjur melekat padanya.
Kasus ini jadi bukti kalau di dunia idol, setiap langkah bisa punya konsekuensi besar. Apalagi dengan aturan ketat seperti di JKT48, yang menuntut member selalu menjaga citra profesional mereka di mata publik.